Dengan merebaknya penyakit kaki dan kuku (PMK) yang menyerang ternak, Pemerintah Kabupaten Garut membentuk tim gugus tugas untuk menahan dan mengendalikan wabah di wilayah Kabupaten Garut agar tidak menimbulkan kerugian besar.
Kita sudah membentuk crisis center dan satgas yang diharapkan bisa mengendalikan penyakit ini,” kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman.
Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya telah mengambil langkah proaktif dengan menunjuk tim kesehatan hewan dari Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kelautan Kabupaten Garut untuk memeriksa seluruh sapi dan domba.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Garut telah membentuk satgas dengan anggota kepolisian yang bertanggung jawab langsung terhadap penyebaran, pengendalian dan pengobatan hewan ternak yang terkena wabah PMK.
Satgas ini berasal dari pemerintah daerah, ada juga dari kepolisian,” ujarnya.
Dia diyakini telah menemukan, berdasarkan laporan di tempat, bahwa 517 sapi telah terinfeksi wabah PMK dalam beberapa hari terakhir, dengan mulut meneteskan air liur dan kuku melepuh.
Tim satgas dikerahkan untuk terus memantau perkembangan hewan ternak yang sudah menunjukkan gejala infeksi agar tidak menular ke hewan lain.
Kami mengirimkan dokter hewan yang bisa mengumumkan apa yang aman dan tidak aman bagi masyarakat,” katanya.
Dikatakannya, wabah PMK yang menyerang hewan ternak dapat disembuhkan dengan pemberian obat-obatan dan vitamin serta pembersihan kandang agar tidak rentan terhadap bakteri atau krama tik.
Selain itu, hewan ternak yang terinfeksi wabah tidak menular ke manusia, dan daging dari hewan tersebut aman untuk dikonsumsi.
Juga untuk keterbukaan bahwa PMK adalah jenis virus yang tidak menyerang manusia, jika (dagingnya) dimasak tidak menjadi penyakit,” ujarnya.