Labfor Polda Jatim Temukan Bahan Isian Bom Ikan dalam Ledakan di Blitar

Tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur menemukan sejumlah barang bukti di lokasi ledakan rumah pembuatan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Kepala Bidang Labfor Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Sodiq Pratomo mengatakan barang bukti yang ditemukan, antara lain tiga panci, wajan, pecahan logam, dan satu puntung rokok.

Petugas labfor juga menemukan bahan peledak di dapur rumah yang meledak dan diduga kuat untuk memproduksi petasan atau mercon.

“Di TKP (tempat kejadian perkara) juga ditemukan bahan yang masih asli, hanya berbentuk belerang. Jadi, mungkin ada proses pembuatan di sana. Belum kita temukan bahan yang lain,” ujarnya.

Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya

Bahan peledak yang ditemukan itu sudah diperiksa di laboratorium. Hasil kandungannya ada kalium klorat, aluminium, dan sulfur. Kandungan bahan kimia itu merupakan bahan peledak yang jika dicampur bisa menjadi peledak jenis low explosive (daya ledak rendah).

“Bahan peledak jenis low explosive atau bahan isian mercon atau bahan isian bondet (istilah untuk menyebut bom ikan). Itu yang sampai saat ini hasilnya seperti itu,” kata Sodiq.

Sebelumnya, ledakan terjadi pada salah satu rumah warga di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar pada Minggu (21/2) malam. Ledakan ini mengakibatkan empat orang yang diketahui masih satu keluarga meninggal dunia dan merusak sekitar 25 rumah.

Jenazah satu orang korban ditemukan dalam kondisi utuh, sedangkan tiga korban lainnya potongan tubuhnya terpental hingga sejauh 100 meter dari sumber ledakan.

Baca Juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn

Korban pertama yang ditemukan tewas adalah Sudarman, pemilik rumah tempat menyimpan bubuk pembuatan petasan. Selain itu, terdapat tiga orang lain yang berada di rumah tersebut, yakni Widodo dan Arifin yang merupakan anak Sudarman, serta Wawa, kerabat ipar Arifin.

Selain empat korban jiwa, ledakan itu mengakibatkan sejumlah tetangga korban mengalami lika-luka, antara pain Tri Wahyudi (27), Dwi Erna Wati (21), Bara Kartanegara (4 bulan), Jumali (35), dan Mesirah (60).